Translate

Selasa, 11 Juni 2013

LATIHAN

        LATIHAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER

  1. Pegas yang bekerja berdasarkan prinsip puntiran adalah……..
  2. Komponen sistem suspensi yang berfungsi sebagai sumbu putaran roda pada saat membelok adalah..
  3. Jenis system suspensi yang biasa di gunakan untuk roda belakang, yaitu……..
  4. Gerakan kendaraan yang terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang bertonjolan atau lubang atau terjadi pada kendaraan yang pegasnya lemah yang mengakibatkan kendaraan Mengangguk / bodi berputar mengelilingi sumbu Y di sebut……..
  5. Fungsi poros penggerak roda adalah…….
  6. Yang dimaksud dengan front engine front drive (FF) adalah…….
  7.  Jenis-jenis pemeriksaan poros penggerak roda adalah…….
  8. Fungsi Differential adalah…….
  9. Jenis-jenis pemeriksaan unit differential adalah……
  10. Pada mesin diesel yang diisap dan dikompresikan saat langkah isap dan langkah kompresi adalah….
  11. Pembakaran bahan bakar pada mesin diesel terjadi karena…….
  12. Tekanan kompresi standar pada mesin diesel adalah……..
  13.  Feed pump berhenti bekerja bila tekanan bahan bakar didalam pressure chamber …….
  14.  Bahan bakar yang digunakan pada mesin diesel adalah…….
  15.  Berikan penjelasan tanda – tanda yang mudah atau sering terjadi pada kendaraan jika peredam getaran sudah tidak berfungsi/mati !
  16. Jelaskan cara menyetel saat pengapian tanpa alat bantu dan menggunakan alat bantu !
  17. Jelaskan penyebab suara “dengung” pada unit final drive/garden !
  18. Jelaskan perbedaan antara poros penggerak roda tipe full floating dan semi floating !
  19. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat pada Injector mesin diesel !
  20. Dalam sebuah kendaraan (mobil) terdapat beberapa sistem seperti dibawah ini, sistem yang berfungsi untuk memercikan bunga api pada busi adalah……..
  21. Urutan kerja dalam sistem pengapian yang benar adalah…….
  22. Pada coil dengan type internal resistor terdapat tiga terminal yaitu……..
  23. Sudut dwell adalah besarnya sudut putaran hubungan distributor saat kontak point dalam kondisi…..
  24. Apabila celah kontak point besar maka sudut dwell……..
  25. Apabila celah kontak point kecil maka sudut dwell…….
  26. Tipe-tipe pegas yang biasa digunakan pada kendaraan penumpang, yaitu…….
  27. Karakteristik pegas:
     a. Langkah pemegasan panjang

     b. Tidak dapat meredam getaran sendiri
     c. Tidak dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
     d. Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
     e. Dapat dibuat pegas lembut
     Tipe pegas yang memiliki karakteristik di atas adalah……





Rabu, 02 Januari 2013


Data guru yang belum bersertifikat pendidik diatas belum final, karena masih terdapat guru yang sudah sertifikasi juga masih masuk ke dalam data tersebut. Data hasil validasi terbaru dapat dilihat mulai 1 Februari 2013. Apabila nama anda masuk dalam data setelah validasi, kemungkinan besar akan mengikuti UKA, yaitu tahapan awal sebelum sertifikasi. Bagi guru yang lulus UKA akan melanjutkan proses sertifikasi guru melalui pola sertifikasi sesuai dengan pilihan guru tersebut pada format A0: 
  1. Pemberian Sertifikat Pendidik Langsung (PSPL)
  2. Portofolio
  3. PLPG                                                                                                                                                
Kuota sertifikasi 2013 untuk tiap-tiap provinsi, sampai saat ini belum ada pengumuman. Namun sebagai gambaran saja, bahwa untuk kuota Sertifikasi Guru 2013 adalah 350.000 guru secara nasional.

Semoga dengan sertifikasi guru ini, pendidikan Indonesia menjadi lebih maju seiring dengan makin banyaknya guru-guru profesional di Indonesia.

Jumat, 28 Desember 2012

Kebijakan Baru Pendataan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Tanggal : 18-11-2012 17:50, dibaca 1920 kali.
Ada beberapa point kebijakan pendataan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah antara lain : 
  1. Sekolah satu-satunya merupakan sumber data Kegiatan Pendataan Pendidikan Menengah dan diwajibkan mengirimkan datanya ke system Pendataan Pendidikan Menengah. 
  2. Sekolah didata minimum 2 x dalam setahun.
  3. Sekolah wajib menjalankan ICT Based School Management menggunakan Paket Aplikasi Sekolah. 
  4. Database hasil ICT Based School Management dikirimkan ke pusat secara online melalui tiga cara: Langsung menggunakan internet sekolah, Menggunakan jaringan internet sekolah terdekat, Menggunakan jaringan internet di sekolah pusat layanan TIK SMA/SMK. 
  5. Unit Organisasi dibawah pembinaan Ditjen Dikmen tidak diperbolehkan mengumpulkan data langsung dari Sekolah.
  6. Seluruh bantuan dari pemerintah pusat hanya disalurkan ke sekolah menengah yang telah mengirimkan datanya ke Sistem Pendataan Pendidikan Menengah.
  7. Nomor Peserta Ujian Nasional akan diterbitkan berdasarkan data yang masuk di Sistem Pendataan Pendidikan Menengah. 

Dengan adanya point dari Kebijakan Baru Pendataan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah ini diharapkan Sekolah Menengah (SMA, SMK, SMLB) yang belum melakukan pengentrian data dan sinkronisasi untuk segera melaksanakannya karena berkaitan dengan point 6 dan 7. 

(sumber : http://pendataan.dikmen.kemdikbud.go.id/sipdikmen/html/index.php?id=artikel&kode=49)

Minggu, 04 November 2012

Hukum Suap-Menyuap Dalam Islam

Hukum Suap Menyuap (ar-Risywah) Kegiatan suap-menyuap kendati telah diketahui keharamannya namun tetap saja gencar dilakukan orang-orang, entah itu untuk meraih pekerjaan, pemenangan hukum hingga untuk memasukan anak ke lembaga pendidikan-pun tak lepas dari praktik suap-menyuap. Untuk memasukkan anak ke sekolah yang bonafit, tidak cukup hanya bermodal nilai UN yang tinggi tapi dibutuhkan juga uang yang banyak untuk menyumpal mulut para panitia. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan. Dan yang lebih menyedihkan lagi, mereka yang melakukannya adalah orang-orang yang mengaku muslim, padahal jelas-jelas Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai teladan bagi seorang muslim sangat mengecam keras para pelaku suap-menyuap itu. Islam sebagai agama yang sempurna (syamil) sangat mengharamkan praktik suap-menyuap bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutuk (melaknat) para pelaku hingga penghubung suap-menyuap sebagaimana hadits tersebut. Suap-menyuap dalam Islam disebut juga ar-Risywah (الرِّشْوة), Ibnu Atsir dalam an-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar mendefiniskan; ar-Risywah adalah usaha memenuhi hajat (kepentingannya) dengan membujuk. Kata ar-Risywah sendiri berasal dari الرِشاء yang berarti Tali yang menyampaikan timba ke air. Jadi, ar-Risywah adalah pemberian apa saja (berupa uang atau yang lain) kepada penguasa, hakim atau pengurus suatu urusan agar memutuskan perkara atau menangguhkannya dengan cara yang bathil. Dengan cara bathil inilah sebuah ketentuan berubah, sehingga menyakiti banyak orang dan wajarlah jika Rasulullah mengutuk/melaknat para pelaku suap-menyuap. Dalil al-Quran tentang Keharamannya Allah Ta’ala berfirman, ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل “Dan janganlah kalian memakan harta-harta diantara kalian dengan cara yang bathil” [QS. Al-Baqarah: 188] Imam al Qurthubi mengatakan, ”Makna ayat ini adalah janganlah sebagian kalian memakan harta sebagian yang lainnya dengan cara yang tidak benar.” Dia menambahkan bahwa barangsiapa yang mengambil harta orang lain bukan dengan cara yang dibenarkan syariat maka sesungguhnya ia telah memakannya dengan cara yang batil. Diantara bentuk memakan dengan cara yang batil adalah putusan seorang hakim yang memenangkan kamu sementara kamu tahu bahwa kamu sebenarnya salah. Sesuatu yang haram tidaklah berubah menjadi halal dengan putusan hakim.” (al Jami’ Li Ahkamil Qur’an juz II hal 711) Diakui atau tidak, praktik suap-menyuap merupakan cara-cara bathil memakan harta kaum muslimin. Allah Ta’ala juga berfirman, من قتل نفساً بغير نفسٍ أو فساد في الأرض فكأنما قتل الناس جميعاً “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” [QS. al-Maidah: 32] Praktik suap-menyuap jika kita pahami lebih mendalam akan dampak negatifnya, sebenarnya merupakan pembunuhan terhadap kesempatan orang lain dan artinya ia telah membunuh seluruh manusia. Karenanya pantas jika ayat tersebut diatas diarahkan kepada para pelaku suap-menyuap yang telah curang dalam suatu urusan sehingga menyebabkan orang lain kehilangan jiwanya dan kehilangan kesempatannya. Dan firman-Nya, يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم واشكروا الله إن كنتم إياه تعبدون “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” [QS. al-Baqarah: 172] Ayat tersebut merupakan dalil umum yang memerintahkan orang-orang yang mengaku beriman untuk mencari rezki yang halal dengan cara-cara yang halal, bukan malah sebaliknya mencari yang halal dengan cara yang haram atau mencari haram dengan cara yang haram pula. Dan suap-menyuap -tidak diragukan lagi- adalah cara yang bathil dalam mencari rezki sehingga praktik tersebut diharamkan oleh Allah Ta’ala. Dalil as-Sunnah tentang Keharamannya Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap.” [HR. Abu Daud no. hadits 3580] Juga hadits, وعن ثوبان رضي الله عنه قال لعن رسول الله الراشي والمرتشي والرائش: يعني الذي يمشي بينهما Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melaknat/mengutuk orang yang menyuap, yang menerima suap dan orang yang menghubungkan keduanya.” [HR. Ahmad dalam bab Musnad Anshar radhiyallahu ‘anhum] Sementara dalam Sunan at-Tirmidzi, Dari Abu Hurairah, ia berkata, لعن رسول الله صلى الله عليه وسلم الراشي والمرتشي في الحكم “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah melaknat orang yang menyuap dan yang menerima suap dalam masalah hukum”. [HR. at-Tirmidzi no hadits 1351] Setelah mengetahui dalil-dalil al-Quran dan as-Sunnah yang menegaskan tentang keharaman praktik suap-menyuap (ar-Risywah) maka sudah dapat dipastikan bahwa pelaku, penerima dan orang-orang yang terlibat dalam praktik suap tersebut tidak akan mendapatkan keuntungan melainkan kecelakaan yang akan Allah berikan kepadanya, jika tidak di dunia tapi pasti di akhirat. Akan tetapi, setelah jelasnya hukum akan perkara ini, masih saja ada orang-orang yang coba memalingkan dan mengkaburkan hukum keharaman suap-menyuap ini dengan berdalih bahwa yang diberikannya itu adalah hadiah atas bantuannya, atau uang lelah, dan ungkapan lainnya. Dengan alasan-alasan seperti itu juga telah terbantahkan oleh hadits yang banyak yang telah diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya, ومن شفع لأخيه شفاعة فأهدى له هدية فقد أتى باباً عظيماً من الربا “Siapa saja yang menolong saudaranya kemudian dia dihadiahkan sesuatu maka ia telah masuk ke dalam pintu besar dari Riba.” [HR. Ahmad dalam Musnadnya] Tidak cukup dengan hadits tersebut, bahkan penyusun kitab Shahih Bukhari, Abu Ismail al-Bukhari membuat bab khusus باب من لم يقبل الهدية لعلة (Bab Siapa saja yang tidak menerima hadiah karena pekerjaan). Dalam bab tersebut, Imam Bukhari menukil perkataan ‘Umar bin Abdul Aziz radhiyallahu ‘anhu, كانت الهدية في زمن رسول الله هدية، واليوم رشوة “Pada zaman Rasulullah pemberian itu dinamakan Hadiah, maka zaman sekarang ini dinamakan risywah (suap)”. [Shahih Bukhari] Suap-menyuap bukanlah hal baru dalam Islam, karenanya banyak hadits dan atsar para sahabat radhiyallahu ‘anhum yang mencela bahkan mengutuk praktik suap-menyuap tersebut. Bahkan para ulama juga memberikan perhatian yang besar terhadap permasalahan ini, diantaranya adalah Ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Mughniy, ia berkata, فأما الرشوة في الحكم ورشوة العامل فحرام بلا خلاف “Adapun suap-menyuap dalam masalah hukum dan pekerjaan (apa saja) maka hukumnya haram –tidak diragukan lagi-. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa para ulama telah mengatakan, ”Sesungguhnya pemberian hadiah kepada wali amri—orang yang diberikan tanggung jawab atas suatu urusan—untuk melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan, ini adalah haram, baik bagi yang memberikan maupun menerima hadiah itu, dan ini adalah suap yang dilarang Nabi saw.” [Majmu’ Fatawa juz XXXI hal 161] Asy-Syaukani dalam Nailul Authar berkata, قال الشوكاني في نيل الأوطار: قال ابن رسلان في شرح السنن: ويدخل في إطلاق الرشوة الرشوة للحاكم والعامل على أخذ الصدقات، وهي حرام بالإجماع “Ibnu Ruslan berkata dalam Syarhus Sunan, “Termasuk kemutlaqan suap-menyuap bagi seorang hakim dan para pekerja yang mengambil shadaqah, itu menerangkan keharamannya sesuai Ijma’. ash-Shan’aniy dalam Subulussalam (2/24) والرشوة حرام بالإجماع سواء كانت للقاضي أو للعامل على الصدقة أو لغيرهما، وقد قال الله تعالى: ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل وتدلوا بها إلى الحكام لتأكلوا فريقاً من أموال الناس بالإثم وأنتم تعلمون “Dan suap-menyuap itu haram sesuai Ijma’, baik bagi seorang qadhi/hakim, bagi para pekerja yang menangani shadaqah atau selainnya. Sebagaimana firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. [QS. Al-Baqarah: 188].” Kesimpulan Sebagai seorang muslim yang mengaku tunduk dan patuh terhadap hukum-hukum Allah dan Rasulullah maka sepatutnyalah kita membenci praktik suap-menyuap (ar-Risywah) yang telah meracuni pikiran kaum muslimin sehingga mereka tidak lagi percaya kepada qadha dan qadar dari Allah, dengan akhirnya mereka menempuh jalan pintas untuk kemudian memutarbalikkan kebenaran, merubah yang bathil menjadi haq. Tidak hanya itu, laknat dari Rasulullah seharusnya menjadi bahan pertimbangan bagi orang-orang yang akan dan membudayakan praktik suap-menyuap tersebut. وأتبعناهم في هذه الدنيا لعنة ويوم القيامة هم من المقبوحين “Dan Kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).” [QS. Al-Qashash: 42] Demikianlah jika Allah dan Rasul-Nya telah melaknat seseorang maka laknat itu akan melekat pada dirinya di dunia hingga akhirat. Na’udzubillahi min dzalik. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada jalan yang benar.

Minggu, 28 Oktober 2012

Informasi Inpassing GBPNS 2013

INFO UNTUK GURU BUKAN PNS (GBPNS) : BERDASARKAN INFORMASI DARI DR. H. TAGOR A. HARAHAP, MM. (Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan KEMENDIKBUD) BAHWA PROSES PENERBITAN SK INPASSING GBPNS SUDAH SELESAI DAN SK INPASSING SUDAH DIDISTRIBUSIKAN KE DISDIK KOTA/KAB. TAHUN 2013 AKAN DIBUKA LAGI PENGAJUAN INPASSING GBPNS JILID 2 YANG MELIBATKAN BMPS (PERMENDIKBUD YG MENGATUR TENTANG INPASSING GBPNS AKAN SEGERA DITERBITKAN)